Sabtu, 22 Juli 2017

MISI PENCARIAN YUDHISTIRA

Sosok Yudhistira pada novel “Just in Love – Menjadi Tinggi Tanpa Merendahkan, Mencintai Tanpa Melukai” sungguh telah mencuri hati dan perhatianku. Rasanya aku ingin pergi ke Jogjakarta khususnya Dlingo, untuk melihat keindahan alam disana dan mencari sosok Yudhistira disana, siapa tau memang benar ada. Akhirnya awal Februari 2017 aku memutuskan untuk melakukan traveling ke Jogja yang kunamai “Misi Pencarian Yudhistira”
Sepulang bekerja aku langsung bergegas ke terminal, bertemu beberapa temanku yang akan menemaniku ke Jogjakarta. Aku menempuh perjalanan selama 15 jam hingga sampai ke terminal Jogjakarta, fiuuhh perjalanan yang cukup memakan waktu.
Perjalanan di Jogjakarta pun di mulaiii, diawali dengan berkunjung ke Pantai Parangtritis, semilir angin, gemuruh air laut, dan rintik-rintik air hujan yang menemani pagi hariku disana, sejuk suasana indah yang aku sukai.
Usai berkeliling dan menikmati suasana pagi di pantai, rasanya aku dan teman-temanku merasa lapar karena belum sarapan, akhirnya kami pun pergi untuk makan Bakmi Jowo yang terkenal di Jogjakarta. Salah satu makanan daerah yang enak, dan tempat yang unik karena tempat tersebut bekas kandang kerbau, namun disulap oleh seniman handal disana menjadi tempat makan tradisional yang bernilai artistic. Bagi yang penasaran sama tempatnya, bisa kunjungi langsung, namanya “Bakmi Jowo Mbah Gito, Gubug Reyot” beralamat di Jalan Nyi Ageng Nis No. 9, Rejowinangun, Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55171.
Seusai sarapan aku bergegas ke tempat tujuan berikutnya, yaitu De Arca. Tempat dimana tersedia banyak gambar-gambar 3D yang bagus untuk selfie, tentunya tempat ini sangat digemari orang-orang jaman sekarang yang sebagian besar hobi dengan selfie.
Setelah mendapat banyak foto yang bagus di De Arca kami bergegas menuju tebing Breksi, suatu tempat wisata alam yang berornamenkan batu yang diukir oleh pengrajin batu di daerah sekitar. Setelah itu kami menuju Candi Ijo, belum tau betul tentang sejarah candi yang satu ini, meskipun ukuran candi nya tidak sebesar candi Borobudur atau candi prambanan, tapi pemandangan dan keindahannya tidak kalah dengan yang lain. Satu lagi tempat tujuan sebelum senja mulai datang, yaitu Candi Ratu Boko, Candi ini merupakan salah satu peninggalan Istana / Keraton Ratu Boko, peninggalan yang berperan penting dalam sejarah dinasti Hindu khususnya di Pulau Jawa,  tempat ini merupakan salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal sejak Candi Ratu Boko dijadikan lokasi shooting film “Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2)”. Dan salah satu yang menarik dan terkenal dari tempat wisata yang satu ini adalah sunset yang katanya goodlooking banget, itu sebabnya dateng kesini menjelang senja, yaa meskipun pas nyampe tempat ini dalam keadaan gerimis dan ga dapet sunsetnya, tapi semuanya terbayar dengan pemandangan indah disana yang memiliki banyak cerita juga.
Usai dari Candi Ratu Boko, kami bergegas ke tempat penginapan untuk beristirahat dan membersihkan badan setelah hampir 2 hari badan tidak menyentuh air, haha. Untuk mengisi waktu malam di Jogjakarta, aku & temen-temen menjelajah Malioboro memburu buah tangan untuk orang tercinta, dan sejenak berkeliling di Alun-alun Jogjakarta.
Langit masih gelap, matahari masih belum muncul, udara dingin menusuk badan dan hidungku, seusai sholat subuh, sekitar pukul 05.00 WIB, kita sudah beranjak menuju Kebun buah Mangunan, Dlingo, :D :D :D desa dimana keluarga Yudhistira tinggal, seperti yang diceritakan dalam buku, perjalanan menuju sana butuh perjuangan, menanjak, berliku, namun terbayar oleh pemandangan yang sangat indah, di Kebun Buah Mangunan ada pemandangan dimana kita seolah berada di negeri atas awan. Saat aku mengunjungi kebun buah mangunan, memang sedang tidak musim panen buah, jadi aku dan teman-temanku tidak dapat menikmati memtik buah langsung dari pohonnya, namun kami masih bisa menikmati pemandangannya. Setelah dari kebun buah mangunan, kami bergegas ke kebun pinus, yang jaraknya tidak jauh dari tempat sebelumnya. Setelah dari kebun pinus, kami sejenak mampir ke tempat oleh-oleh, Getuk Sari di desa Dlingo, meskipun aku hanya menemani temanku berbelaja, aku hanya sekilas melihat-lihat keadaan desa itu, meski tidak bisa bertemu dengan sosok Yudhistira (Mimpi) tapi sudah berada didesanya pun aku merasa senang.
Turun dari daerah perbukitan dan kembali ke kota, waktu masih panjang sebelum jadwal keberangkatan kereta ke Jakarta yaitu pukul 16.00 WIB, kami mengunjungi terlebih dahulu TamanSari, lalu berkeliling lagi di Malioboro.

Waktu keberangkatan pun akan segera tiba, kami menuju Stasiun untuk berangkat, masih banyak lagi yang belum dikunjungi disana, suatu saat ingin kembali lagi, makan sate klatak yang katanya enak, ke pantai laut kidul yang katanya indah-indah banget, puncak merapi, dan yang paling utama ke rumah Yudhistira, hahahaaa. Lain kali kesana sama siapa yaaa.....

0 komentar:

Posting Komentar